Arsip foto – Ibu Andika Lutfi Falah, Sofi menunjukkan bingkai foto mendiang di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (2/9/2025). Andika pelajar asal Tangerang meninggal dunia setelah koma selama empat hari karena mengalami luka berat pada bagian kepala belakang yang diduga akibat benturan benda tumpul saat kerusuhan aksi unjuk rasa di DPR pada Kamis (28/9) lalu. ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/bar
Apapun alasan dan bentuk keterlibatan almarhum, sangat disesalkan bahwa keterlibatan ALF berakhir kematian
Jakarta (ANTARA) – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyampaikan dukacita mendalam atas berpulangnya anak berinisial ALF (16), setelah diduga terlibat dalam aksi unjuk rasa di kawasan DPR/MPR RI pada Kamis (28/8).
"Kami menyampaikan duka mendalam atas wafatnya anak ALF, siswa SMKN 14 Kabupaten Tangerang," kata Anggota KPAI Sylvana Apituley saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Pihaknya sangat menyesalkan keterlibatan korban dalam aksi unjuk rasa tersebut yang berujung pada kematian korban.
"Apapun alasan dan bentuk keterlibatan almarhum, sangat disesalkan bahwa keterlibatan ALF berakhir kematian," katanya.
Baca juga: KPAI minta 7 anak ditahan di Polres Jakut segera dibebaskan
Pihaknya pun meminta polisi untuk mengungkap kasus ini secara transparan dan tuntas demi menegakkan keadilan bagi korban.
KPAI tengah berkoordinasi dengan Polresta Tangerang terkait penanganan kasus ini.
"Walaupun keluarga dikabarkan sudah ikhlas dan tidak merasa perlu meneruskan kasus ini ke ranah hukum, namun saya berharap polisi mengungkap kasus ini secara transparan, tuntas, dan adil, demi keadilan bagi almarhum," kata Sylvana Apituley.
ALF, pelajar asal Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, diduga terlibat dalam aksi unjuk rasa berujung ricuh di kawasan DPR/MPR RI pada Kamis (28/9).
Baca juga: KPAI sebut ada 20 anak korban kerusuhan demo masih dirawat
Korban kemudian menjalani perawatan medis secara intensif di Rumah Sakit (RS) Dr Mintohardjo, Jakarta sejak Jumat (29/8).
Korban didiagnosa mengalami luka berat pada bagian kepala belakang akibat benturan benda tumpul, sehingga korban mengalami kondisi tidak sadar yang cukup lama hingga dinyatakan meninggal dunia.
Kedua orang tua korban sebelumnya tidak mengetahui bila putranya telah terlibat dalam peristiwa kerusuhan di Jakarta.
Pasalnya, korban hanya pamit ke keluarga untuk sekolah.
Baca juga: KPAI pastikan keluarga mendapat kejelasan tentang penyebab kematian Andika
Baca juga: Anak sekolah dimobilisasi oleh alumninya untuk ikut aksi di DPR
Pewarta: Anita Permata DewiEditor: Indra Gultom Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.